Text
Konsep Pendidikan Islam Menurut Hamka
HAMKA adalah seorang otodidak dalam berbagai ilmu pengetahuan, beliau juga banyak berkonstribusi dalam dunia pendidikan dan juga banyak memberikan khazanah bagi kehidupan bangsa Indonesia. Meskipun tulisan HAMKA sendiri yang spesifik membahas masalah pendidikan sangat jarang ditemui, akan tetapi berbagai ide-ide serta berbagai macam konsep pendidikannya itu dapat digali dari berbagai tulisan HAMKA sendiri ataupun dalam karya tulisan orang lain. Pada zaman sekarang ini pendidikan dihadapakan pada persoalan dekadensi moral yang sangat serius. Pergeseran orientasi yang mengarah pada berbagai perilaku amoral sudah demikian jelas dan terjadi ditengah-tengah masyarakat. Manusia akan memiliki moral yang baik apabila ia memiliki ilmu atau akal yang mengontrolnya, dengan hal itu maka terbentuk akhlak yang mulia. Atas dasar pemikiran tersebut penulis merasa tertarik untuk mengambil judul Konsep Pendidikan Islam Menurut HAMKA. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah pertama, bagaimana urgensi pendidikan bagi manusia dalam pandangan HAMKA. Kedua,bagaimana tugas dan tanggungjawab pendidik dalam pandangan HAMKA. Ketiga, bagaimana relevansi pemikiran HAMKA tentang pendidikan Islam terhadap pendidikan saat ini.Tujuan dalam penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui urgensi pendidikan bagi manusia dalam pandangan HAMKA. Kedua, untuk mengetahui tugas dan tanggungjawab pendidik dalam pandangan HAMKA. Ketiga, untuk mengetahui relevansi pemikiran HAMKA tentang pendidikan Islam terhadap pendidikan saat ini. Adapun pendekatan yang digunakan deskriptif kualitatif, yaitu untuk menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu gejala (fenomena) yang terjadi sekarang. Dari hasil penelitian diperoleh pertama, dengan ilmu pengetahuan maka manusia mampu mengenal Tuhan-Nya, memperhalus akhlaknya dan senantiasa berupaya mencari keridhaan ALLAH SWT. Kedua, Pendidikan moderen tidak bisa meninggalkan agama, kecerdasan otak tidaklah menjamin keselamatan kalau nilai rohani keagamaan tidak dijadikan dasarnya.
STIT-03303 | 001.43 MAR k | My Library (000) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain